Politik Luar Negeri - Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin al-Mustafa Billah Shah, yang merupakan raja negara Malaysia, meminta anggota parlemen untuk tidak melibatkan negara ke dalam ketidakpastian politik setelah Mahathir Mohamad, mantan Perdana Menteri, mengajukan mosi tidak percaya terhadap Muhyiddin Yassin, yang menggantikan mantan Perdana Menteri tersebut. Hal itu diucapkannya pada sidang pertama parlemen sejak awal pemerintahan baru pada tanggal 18 Mei 2020. Sidang pertama parlemen kali ini berbeda dari yang sebelumnya, karena agenda hanya akan diisi dengan pidato dari Sultan. Slot Game Online. Sultan Abdullah dalam pidatonya saat sidang pertama parlemen pun mengatakan bahwa ia ingin memberi saran untuk tidak melibatkan negara balik kembali ke dalam krisis akibat penggantian anggota politik baru, terutama ketika rakyat sedang menghadapi kesulitan dikarenakan oleh virus yang sedang menyerang dunia saat ini (Covid-19). Sultan juga di dalam pidatonya menambahkan bahwa karena alasan ini, ia telah memutuskan untuk mengadakan pertemuan parlemen sebagai satu-satunya agenda dari rapat. Slot Game Online. Mohamad Ariff Md Yusof, yang menjabat sebagai Ketua Parlemen, pun sudah menerima permohonan mosi tidak percaya tersebut. Sebelumnya, ia mengatakan bahwa permohonan mosi tersebut akan diproses oleh timnya. Tetapi, dia tidak menyebutkan secara pasti kapan akan diadakan rapat untuk dibahas hal tersebut. Pada tanggal 4 bulan Mei lalu, Mohamad Ariff Md Yusof mengatakan bahwa ia telah mendapat 2 permohonan mosi tidak percaya dari mantan Perdana Menteri Sbobet88 itu. Slot Game Online. Sesi pertemuan parlemen ini pada awalnya dijadwalkan selama 15 hari. Pihak oposisi telah mengkritik keputusan pemerintah yang melarang untuk berdebat di pertemuan pertama parlemen hari ini. Perdana Menteri Muhyiddin Yassin yang merupakan koalisi dari Perikatan Nasional, dituding oleh pihak oposisi karena pihak oposisi melihat bahwa Muhyiddin Yassin takut untuk mengadakan pertemuan terkait dengan mosi tidak percaya ini karena hal ini akan membahayakan posisi partai Perikatan Nasional di parlemen politik dalam dan luar negeri. Baca Selanjutnya : Parade 4 Juli yang digelar Donald Trump dibanjiri Kritik Dalam tanggal 18 Mei 2020 itu, Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin al-Mustafa Billah Shah membicarakan mengenai keputusannya membuat Muhyiddin Yassin sebagai Perdana Menteri yang baru. Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin al-Mustafa Billah Shah juga mengatakan bahwa politik sedang terguncang oleh pengunduran diri Mahathir Mohamad, mantan Perdana Menteri. Hal ini membuat Sultan sangat sedih, tapi di lain sisi, ia juga sangat menghargai keputusan mantan PM tersebut. Jadi, hal ini membuat sultan Abdullah bertanggung jawab untuk menunjuk Perdana Menteri lain untuk menggantikannya. Slot Game Online.
Dalam pidatonya, Sultan Abdullah juga mengatakan bahwa krisis politik tidak dapat dibiarkan begini terus tanpa akhir. Setelah melalui beberapa proses, sultan Abdullah melihat bahwa Muhyiddin Yassin dianggap mampu untuk memimpin suara mayoritas di Dewan Rakyat. Di lain sisi, di dalam pers yang diadakan usai pertemuan pertama, dan menjadi pertemuan tersingkat di dalam sejarah di negara Malaysia ini, Mahathir Mohamad mengkritik penyelenggara acara yang sangat membatasi anggota – anggota lain untuk memberikan pendapat. Slot Game Online. Mahathir Mohamad mengatakan bahwa ia tidak bisa menerima alasan bahwa karena pandemic Covid-19 ini, mereka hanya boleh mengadakan rapat selama dua jam saja. Mahathir juga mengatakan bahwa jika orang lain sudah dapat mulai bekerja secara normal, makan dan belanja di luar dalam situasi penerapan MCO, maka seharusnya anggota parlemen juga harus diizinkan untuk duduk dan mengadakan rapat secara normal Mahathir Mohamad mengatakan bahwa rapat Parlemen adalah sebuah forum untuk berbicara, tetapi mereka tidak diperbolehkan untuk memberikan pendapat. Ini akan menjadi akhir dari demokrasi jika mereka tidak bisa mengutarakan suara rakyat. Slot Game Online. Perdana Menteri Mahathir Mohamad pun mengundurkan diri dan digantikan oleh Muhyiddin, yang merupakan pemimpin Partai Pribumi Bersatu Malaysia, dan Muhyiddin memutuskan untuk mengangkat dukungan dan keluar dari koalisi Pakatan Harapan. Akibatnya, Mahathir Mohamad pun tidak memiliki cukup dukungan di parlemen dan terpaksa menggelar pemilihan umum politik dalam negeri.
0 Comments
Leave a Reply. |
|